Harga Gas Mahal Tapi Tidak Begitu Kok Kata Bu Aisyah
Harga gas mahal yang ramai di beritakan beberapa waktu ini membuat kita bertanya tanya , beneran begitu ngga sih, sebenarnya?.Murah atau mahal sebetulnya tergantung pada cara kita melihat, menilai dan menimbangnya hingga merasakan manfaatnya. Mahal bila manfaat yang kita dapat lebih rendah dari nominal yang kita bayarkan. Dan murah itu apa bila nilai guna atau manfaat yang di peroleh ternyata lebih tinggi dari nominal yang di bayarkan.
Quote:PT Perusahaan Gas Negara atau PGN telah tercatat setengah abad hadir untuk negeri. Kota Medan, Sumatera Utara menjadi salah satu kota yang sedah mendapatkan sentuhan pelayanan dari PGN. Ada sekitar 20.000 rumah tangga di kota medan sudah merasakan nikmatnya memasak menggunakan bahan bakar gas bumi dari PGN.
Ternyata gan ada banyak manfaat yang dirasakan rumah tangga yang memasak menggunakan gas bumi, contohnya Aisyah, warga Perumahan Beringin VIII, Gaperta Medan. Bu aisyah katanya sudah menjadi pelanggan PGN sejak 5 tahun yang lalu.
"Sudah 5x puasa 5x lebaran, aisyah jadi pelanggan PGN, selama memasak pakai gas bumi semuanya aman, tidak khawatir meledak, apinya juga biru dan masakan cepat matang," begitulah penuturanya yang termuat dalam berita, Kamis (4/2/2016) yabg lalu.
Manfaat paling dirasakannya adalah hemat karena setiap bulan dirinya hanya membayar tagihan pemakaian gas bumi kurang dari Rp 50.000/bulan. Wah bisa nabung neh.
Bu aisyah masak makanan setiap hari
- dari mulai membuat sarapan pagi
- masak makan siang dan malam
tetapi rekening yang saya bayar setiap bulannya tidak sampai Rp 50.000/bulan. Sungguh sangat senang dan menggembirakan katanya karena memakai gas PGN dibanding dengan bahan bakar lainnya. Hmmm, jadi harga gas mahal itu mungkin gas kalengan ya bu? Yg sering buat kemping atau anak kos ya.
Memakai gas bumi yakni tidak perlu khawatir kehabisan gas. Plus lagi PGN aktif melakukan sosialisasi cara penggunaan gas bumi, bagaimana cara mengatasi bila terjadi kebocoran.
"Pakai gas bumi sangat safety banget, tidak takut meledak atau bocor, dan gasnya tidak takut habis karena mengalir terus 24 jam. Kapan saja saya ingin memasak makanan, gas tetap tersedia sehingga saya tidak susah-susah harus mengganti tabung dengan tabung baru bila gasnya habis," tutup Aisyah.
Kepala Area PGN Medan Sabaruddin mengatakan, PGN terus berkomitmen untuk memperluas pemanfaatan gas bumi. Di Medan misalnya, selain melayani pelanggan rumah tangga, PGN juga mengalirkan gas bumi bagi berbagai segmen mulai dari UKM, komersial (rumah sakit, mal) dan industri.
"Khusus di Medan, selain pelanggan rumah tangga yang jumlahnya sekarang 20.000 pelanggan, PGN juga menyalurkan gas ke 50 industri besar di Medan, lalu sekitar 500 pelanggan komersial seperti restoran, hotel, hingga rumah sakit," kata Sabaruddin.
Kepala Komunikasi Korporat PGN Irwan Andri Atmanto menambahkan, PGN setiap tahunnya terus menambah infrastruktur gas bumi untuk memperluas pemakaian gas bumi, baik untuk rumah tangga, industri, komersial (hotel, mal, rumah sakit), Usaha Kecil Menengah (UKM), pembangkit listrik dan transportasi.
Hingga akhir Januari 2016, panjang pipa yang dimiliki PGN lebih dari 6.971 km. "Infrastruktur gas bumi PGN tersebut dibangun dengan menggunakan dana PGN sendiri dan tidak memakai dana APBN," kata Irwan. PGN telah mengalirkan gas bumi bagi lebih dari 107 ribu rumah tangga. Ada pun pelanggan industri dan pembangkit listrik mencapai 1.529â, komersial dan Usaha Kecil Menengah sebanyak 1.857 pelanggan.â
PGN menyalurkan gas bumi mulai dari Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"PGN juga telah mendapatkan penugasan dari pemerintah untuk mengelola dan mengoperasikan jaringan gas bumi untuk rumah tangga di 11 kota/kabupaten sebanyak 43.334 sambungan rumah tangga, mulai dari, Semarang, Blora, Bogor, Cirebon, Palembang, Surabaya, Tarakan hingga Sorong Papua," ungkap Irwan.
Selain itu, di 2016 ini PGN juga mendapatkan penugasan dari Kementerian ESDM untuk membangun sebanyak 49.000 jaringan gas rumah tangga
http://m.detik.com/finance/energi/d-...i-gas-bumi-pgn
Harga gas mahal atau murah sebetulnya bukanlah sesuatu hal yang paling penting untuk di perhatikan. Keamanan, kenyamanan, keuntungan yang di dapat pelanggan dalam memakai gas bumi untuk berbagai keperluan itu seharusnya yang lebih di perhatikan.
sumber gambar dari situs sinergi
Sumber :http://m.kaskus.co.id/thread/5817e757dbd770883b8b4567/harga-gas-mahal-tapi-tidak-begitu-kok-kata-bu-aisyah/?ref=threadlist-21&med=top_thread
0 komentar:
Posting Komentar