arti kata jayus yang sebenarnya! Must see!!

Jayus ?
Tau arti sebenernya gan ? Kalo ga tau , mari ane jelasin gan fakta sebenarnya .. Lanjut gan ..

Jayus adalah istilah dalam Bahasa Indonesia yang digunakan untuk mengomentari lontaran yang dianggap tidak lucu . Kata ini mulai populer pada pertengahan 1990 an di sekolah - sekolah menengah swasta jakarta , dari berbagai sumber yang ada ternyata kata ini diketahui berasal dari nama seseorang murid kolese gonzaga yang bernama DJAYUSMAN.

DJAYUSMAN ini terkenal dengan komentar - komentarnya yang dianggap aneh dan tidak lucu . Berikut contoh penggunaan istilah jayus : Jayus banget lo gan! " idiih .. Jayus tahu ... " . Nah tapi sebenarnya kata jayus ini bukan hanya ada di negara kita doang gan , dan artinya juga berbeda banget ...
Contohnya di negara ARAB , kata jayus itu artinya adalah " ORANG YANG MENCURI KAIN KAFAN DALAM KUBUR " .

Ane kutip dari hadits Rosululloh SAW nih gan ..
" Ada 10 golongan dari umatku yang tidak masuk ke surga , kecuali mereka bertaubat " . Mereka adalah : Qala , JAYUS , Qattat , Dabub , Dayus , Shahibul Artabah , Shahibul khubah , Uthull , Zaniem dan Al Aq Liwalidaihi . Lalu para sahabat bertanya apa arti yang 10 tersebut .

Rosululloh pun menjawab :
1. Qala : Orang penjilat yang keluar masuk rumah penguasa.
2. JAYUS : ORANG YANG MENCURI KAIN KAFAN DALAM KUBUR
3. Qattat : Orang yang suka mengadu domba
4. Dabub : Orang yang mengelola perempuan" untuk pelacuran .
5. Dayus : Orang yang tidak cemburu pada istrinya .
6. Shahibul khubah : Orang yang kerjanya memukul genderang / Membesar besarkan kejelekan org lain dan diam saja saat melihat kebatilan .
7. Shahibul Arthabah : Orang yang pendusta .
8. Uthul : Orang yang tidak mau memaafkan kesalahan orang lain .
9. Zaniem : Anak zina dan suka nongkrong di pinggir jalan dan menggunjing orang lewat .
10. AL Aq Liwalidaihi : Orang yang melawan kepada kedua orang tua .

Nah , gimana gan? Masi mau ngegunain kata JAYUS buat ngecengin orang? , Ane gak maksa , tapi kita seharusnya menghindari kata - kata seperti itu , coz udah diperingati dalam sebuah hadits Rosululloh . Masa tega sih melihat teman ataupun kita sendiri ngecengin orang lain dengen pengertian yang udah ane jelasin di atas ...